Pages

Pemisahan campuran dengan metode kromatografi

Minggu, 23 Februari 2014



“KROMATOGRAFI”




A.   Pengertian “KROMATOGRAFI”
Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner (fase tetap) dan lainnya berupa fase mobil (face bergerak). Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap (teradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat.

Pengertian lain : Kromatografi adalah suatu metode yang digunakan untuk memisahkan senyawa organik dan anorganik, sehingga senyawa tersebut dapat dianalisis dan dipelajari. Dengan menganalisis senyawa, seorangilmuwan dapat mengetahui apa yang menyusun senyawa tersebut. Kromatografi merupakan suatu metode fisik yang baik sekali untuk mengamati dan menyelidiki suatu campuran dan pelarutnya. Kata kromatografi berarti “tulisan barwarna”, kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh seorang botani Rusia M. S. Tswett pada tahun 1903.

Metode kromatografi didasarkan pada perbedaan migrasi dan distribusi senyawa atau ion-ion tersebut di dalam dua fase yang berbeda (fase gerak dan fase diam). Dua fase ini bisa berwujud padat-cair, cair-cair, atau gas-cair. Zat terlarut dalam fase gerak mengalir pada suatu fase diam. Zat terlarut yang memiliki afinitas terhadap fase gerak yang lebih besar akan tertahan lebih lama pada fase gerak, sedangkan zat terlarut yang afinitasnya lebih rendah terhadap fase gerak, akan tertahan lebih lama pada fase diam. Dengan demikian, senyawa-senyawa dapat dipisahkan komponen demi komponen akibat perbedaan migrasi di dalam fase gerak dan fase diam.
Dalam semua metode kromatografi, terdapat fase gerak dan fase diam. Fase diam (adsorben) adalah fase yang tidak bergerak, sedangkan fase gerak (eluen) adalah fase yang bergerak melalui fase diam dan membawa komponen-komponen senyawa yang akan dipisahkan. Dalam kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis, fase gerak adalah pelarut. Fase diam pada kromatografi kertas adalah kertas yang menyerap pelarut polar, sedangkan pada kromatografi lapis tipis fase diamnya adalah pelat yang dilapisi adsorben tertentu.
Keakuratan hasilpemisahan dengan kromatografi bergantung pada beberapa faktor berikut :
· Pemilihan adsorben sebagai fase diam
· Kepolaran pelarut atau pemilihan pelarut yang sesuai dengan fase gerak
· Ukuran kolom (panjang atau diameter) relatif terhadap jumlah material yang akan dipisahkan
· Laju elusi atau aliran fase gerak
Kromatografi dapat digunakan untuk :
· Menentukan konsentrasi suatu zat sampel
· Menentukan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu zat sampel dengan menghitung harga Rf tiap komponen
· Menentukan kemurnian zat sampel
· Memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu zat
  
B.   Langkah-langkah “KROMATOGRAFI”

Sampel yang akan dipisahkan dilarutkan dulu dalam pelarut, kemudian diletakkan di bagian atas kolom yang telah diisi oleh fasa diam. Kemudian fasa gerak yang sudah disiapkan dialirkan pelat – pelan dan dibiarkan mengalir melalui kolom sampai pelarut habis. Fasa gerak akan membawa campuran komponen ke bawah, sehingga di dalam kolom terjadi kesetimbangan dinamis antara komponen teradsorbsi pada fasa diam dengan komponen yang terlarut dalam fasa gerak. Maka fasa gerak akan mengalir ke bawah.

Tetapan kesetimbangan disebut koefesien terdistribusi, dimana setiap komponen mempunyai koefisien distribusi yang berbeda, sehingga kecepatan migrasinya juga berbeda. Perbedaan kecepatan migrasi memnyebabkan terjadinya pemisahan komponen dalam campuran. Komponen yang terpisah merupakan pita – pita dalam fasa diam, dan masing – masing pita didorong keluar kolom dengan penambahan fasa gerak, ditampung, dipisahkan dan diidentifikasi.
Pemisahan dengan kromatografi kolom baik untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar( lebih dari 1 gram). Untuk komponen yang  jumlahnya sangat kecil dapat digunakan kromotografi gas maupun kromatografi kinerja tinggi, karena dalam kromatografi ini di gunakan:
  1. Adsorben yang lebih kecil dan luas
  2. Tekanan dari suatu pompa untuk mendorong pelarut
  3. Detek tor dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatip senyawa- senyawa yang ter elusi
  4. Cara – cara pengemasan baru adsorben dalam kolom.

C.   Contoh “KROMATOGRAFI”

Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tissue. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan campuran zat warna.
Hasil Kromatografi Kertas

1 komentar:

  1. Hi materi yang menarik dan informatif, kirannya boleh sila cek artikel saya mengenai optimalisasi pemisahan pada gas kromatografi di : http://saranalaboratorium.com/optimalisasi-pemisahan-kolom-gc/
    Terima kasih banyak

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS